Aku tenggelam dalam air mata ketika hari dimana aku mengetahui suamiku berselingkuh dengan sahabatku sendiri,
Esoknya, aku langsung menggugat cerai.
Lusanya, suamiku memohon untuk membatalkannya. Aku bergeming dan menyuruhnya untuk segera pergi dan membawa semua barangnya.
Tiga hari kemudian, aku menghubungi sahabatku, meyakinkannya bahwa aku sama sekali tidak apa-apa jika mereka menjalin hubungan.
Empat hari kemudian, muncul berita bahwa tiga bulan lagi mereka akan pergi ke luar negeri. Kami tidak memiliki anak jadi kami tidak perlu bertengkar untuk hak asuh.
Lima hari kemudian, suamiku datang ke rumah untuk menandatangi surat cerai. Aku sudah mengikhlaskan semuanya.
Enam hari kemudian, aku mengundang sahabatku untuk makan malam. Ia terlihat cemas kaena mantan suamiku menghilang dan seolah-olah kini meninggalkannya. Namun aku meyakinkannya bahwa mereka akan terus bersatu selamanya.
Hari ini, ia masih belum ditemukan. Namun sahabatku itu berterima kasih atas steak lezat yang kuhidangkan dan mungkin ia akan datang untuk makan malam lagi.
Toh, dagingnya masih tersisa banyak.