Apakah kita memiliki Kembaran di dunia ini?

Kalian sedang asyik-asyiknya berjalan disebuah Mal. Namun, tidak sengaja anda melihat seorang teman berdiri di depan sebuah toko. Kalian pun kemudian beteriak memanggil namanya.

Ia menoleh, lalu kalian sadar kalau orang tersebut ternyata sama sekali bukan teman kalian, namun wajahnya sangat mirip.

Seorang pria berusia 20 tahun yang bernama Max Galuppo adalah seorang pria tinggi, berbadan gempal dan berewokan yang berkuliah di Temple University, Philadelphia.

Hidupnya berjalan seperti biasanya sampai ia mendapati potret dirinya terpampang jelas di dinding Philadelphia Museum Of Art. Sebuah lukisan besar dengan objek seorang pria berdiri dengan satu tangan di pinggang tergantung di dinding.

Galuppo sangat terkejut serta takjub ketika melihat wajah pria tersebut sangat mirip dengannya, dan ia bahkan bersumpah bahwa ia tidak pernah menjadi model sebuah lukisan, apalagi dengan pakaian seperti itu.

 

Lukisan dengan judul “Potrait of a Nobleman with Dueling Gauntlet tersebut membuat Galuppo semakin takjub. Anda tahu kenapa?, ternyata lukisan itu dibuat pada tahun 1562 di italia.

Bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi?

Seorang blogger misteri yang imajinatif  dan memiliki analisanya sendiri mungkin akan mengajukan 2 teori yang dianggap paling mungkin, yaitu Galuppo adalah seorang Vampire atau seorang Time Traveler

Mendengar dua kemungkinan tersebut, mungkin diantara kalian akan ada yang segera menimpali dan berkata: “Sist, sebelum kamu lanjutkan, tidak adakah penjelasan yang lebih sederhana untuk saya yang sukar memahami sains di balik Vampire dan Time Traveler?

Sebenarnya ada.

Saya tahu, kita selalu ingin melihat segala sesuatu dalam kacamata misteri.

Terpengaruh oleh keinginan yang kuat untuk menganalisa apapun yang kita jumpai, kita seringkali lupa kalau penjelasan yang paling sederhana biasanya adalah yang paling mungkin.

Dalam kasus Galuppo, penjelasan yang paling mungkin adalah: Semua ini hanyalah kebetulan. Tidak ada Time Traveler, tidak ada Vampire.

Yang ada hanyalah seorang pria yang hidup pada abad pertengahan dan seorang mahasiswa abad ke-21 dari Philadelphia yang kebetulan memiliki wajah yang mirip.

Sebenarnya manusia memiliki gen yang sama, namun disetiap gen tersebut, terdapat perintah berbeda yang membuat setiap manusia, bahkan kembar identik sekalipun memiliki perbedaan. Semuanya dibentuk oleh perintah genetik tersebut.

7 MILYAR, adalah sebuah angka fantastis untuk sebuah populasi, ya populasi manusia saat ini. Jadi, wajar saja jika ada beberapa manusia yang mimiliki wajah yang sangat mirip.

Bagi sains, kesamaan dalam wajah manusia adalah hal yang wajar. Ada yang menyebutkan kalau kita memiliki 7 kembaran. Ada yang mengatakan 9. Namun tidak ada yang pernah benar-benar menelitinya.

Hal ini bisa kita lihat juga pada musik. Hanya ada 7 not dasar, namun dari sini jutaan lagu tercipta. Jika kita menemukan satu atau dua yang mirip, maka hal itu bukanlah sesuatu yang aneh.

Jika kita menghitung populasi manusia mulai dari titik nol maka probabilitas kesamaan itu semakin meningkat.

Sebuah organisasi yang meneliti soal populasi dari Amerika, Population Reference Bureau. pernah membuat sebuah hitungan kasar mengenai total populasi manusia yang pernah lahir ke dunia ini.

Total jumlah manusia yang pernah lahir ke dunia ini adalah 108,470,690,115. Atau lebih dari 108 milyar. Data ini menggunakan asumsi kalau pasangan manusia pertama (Adam dan Hawa) di dunia ini ada sejak tahun 50.000 Sebelum Masehi.

Dengan kata lain, bukanlah sesuatu yang aneh jika kita menemukan orang lain di masa lampau memiliki kemiripan wajah dengan kita. Apalagi dalam kasus Galuppo.

 

Apakah kita memiliki Kembaran di dunia ini?

 

Galuppo kemudian meneliti lebih jauh mengenai silsilah keluarganya, dan ia menemukan kalau keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Florence yang hanya berjarak 10 mil dari kota Emilia, tempat lukisan itu dibuat.

Ada kemungkinan kalau pria di dalam lukisan tersebut memang memiliki hubungan darah dengannya.

Francois Brunelle, seorang fotografer dari Kanada pernah membuat sebuah proyek untuk menemukan orang-orang yang mirip di dunia ini. Media menyebutnya Doppleganger.
Sebuah istilah yang sebenarnya kurang tepat untuk diterapkan dalam kasus ini.

Brunelle menemukan banyak orang yang tidak memiliki hubungan darah, namun memiliki kesamaan wajah yang menakjubkan.

Misalnya, Sophie Cadieux, 29 tahun, dan Catherine Trudeau, 31 tahun. Keduanya aktris dari Kanada.

Lucunya, orang-orang seringkali menganggap kami adalah orang yang sama.” kata Trudeau. “Lagipula kami berdua sama-sama aktris.” Lanjut Cadieux.

Mereka berdua terlihat takjub dengan kesamaan itu.

Namun terkadang orang lain bisa memiliki respon yang berbeda dengan Cadieux dan Trudeau. Brunelle menceritakan kalau ada orang yang kemudian menolak difoto karena mengetahui mereka memiliki “kembaran”.

Menurut Brunelle, mungkin ketika mengetahui hal ini, ego mereka terguncang dan jati dirinya sedikit goyah.

 

Berikut contoh lain mereka yang dipotret oleh Brunelle:

Sylvie Gagnon & Caroline Dhavernas

 

Rudi Kistler & Maurus Oehman

 

Mereka tidak memiliki hubungan darah, namun memiliki kesamaan bentuk dan fase wajah yang luar biasa.

Sedangkan kesamaan wajah dengan orang-orang yang pernah hidup di masa lampau, ternyata bukan hanya dialami oleh Galuppo.

Contohnya, seperti yang terlihat berikut ini :

Orang di sebelah kiri foto di bawah ini adalah Vsevolod Mikhailovich Garshin, seorang penulis Rusia yang hidup pada abad ke-19. Sedangkan yang di sebelah kanan adalah seorang komedian Amerika Serikat, Jon Stewart.

 

Berikut (sebelah kiri) adalah sebuah lukisan dari seorang pria yang dibuat tahun 1835 oleh seniman Denmark, Christen Købke. Sedangkan pria di sebelah kanan adalah aktor Amerika Serikat, John Krasinski.

Lalu, sebagai intermezo, lukisan di bawah ini dibuat tahun 1544 oleh George Pencz. Bisakah kalian menyebutkan nama tokoh masa kini yang menyerupai wajahnya?

 

Ada satu hal yang menarik, jika kita melihat foto-foto di atas dengan seksama dan sungguh-sungguh. Yaitu, kita akan bisa menemukan begitu banyak detail yang sebenarnya tidak sama persis.

Hal tersebut juga menunjukan bahwa berarti kemampuan pengenalan wajah yang kita miliki di pengaruhi oleh persepsi.

Itulah sebabnya mengapa Brunelle memfoto pasangan “Kembar” tersebut dalam format hitam putih agar perbedaan detail yang mengacaukan persepsi kita dapat diminimalisir.

Apakah anda pernah melihat seorang sahabat atau sepasang suami istri memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi? Itulah, contoh campur tangan persepsi lainnya.

Ketika dua orang sahabat menjalin hubungan yang cukup lama, mereka akan cenderung meniru satu sama lain. Entah cara tersenyum, ekspresi wajah, atau cara meringis, dan sikap lainnya.

Ini membuat wajah mereka terlihat sedikit mirip dan persepsi kita akan memperbesar kemiripan tersebut.

Hal ini juga menunjukkan kalau kita mengenali wajah seseorang secara holistik (menyeluruh) dan bukan dari detail-detail kecil.

Apakah kita memiliki Kembaran di dunia ini?

Jadi, kembali kepada pertanyaan yang menjadi judul dari postingan ini. Apakah kita memiliki “Kembaran” di dunia ini?

Mungkin jawabannya adalah “Iya”. Namun, itu bukanlah sesuatu yang luar biasa.

Maaf untuk penggemar Vampire dan Time Traveller. Not this time. :v

 

Baiklah sepertinya ini adalah akhir dari postingan saya, namun sebelumnya saya akan memberikan anda sedikit permainan pengenalan wajah.

Permainan di bawah ini disebut Ilusi Thatcher atau Thatcher Effect yang diambil dari nama mantan Perdana Inggris Margaret Thatcher. Ilusi ini menunjukkan kalau manusia memang mengenali wajah secara holistik, bukan dengan detail seperti yang sudah dikatakan di atas

Berikut adalah foto mantan perdana menteri Tony Blair.

Sekarang, coba lihat gambar berikut ini dan temukan perbedaan antara foto A dan B.

 

Sudah ketemu perbedaannya?

 

Mungkin kalian akan berkata: “Sist, tidak ada perbedaan diantara kedua wajah itu.”

Yaa.. Baiklah, jika kalian tidak melihat ada perbedaan, fotonya saya putar 180 derajat ya.

Nah, Sekarang bisakah kalian menemukan perbedaannya?

 

Percayalah, Set foto yang kedua ini sama dengan set foto yang pertama.

Jika kalian tidak percaya dan menganggap saya telah melakukan penipuan, kalian bisa kembali ke set foto pertama, lalu lakukan handstand dengan kepala di bawah dan kaki di atas untuk melihatnya dengan benar.

Atau kalian bisa membalik layar monitor kalian 180 derajat. Atau kalian cukup menyimpan set foto pertama ke komputer dan merotasinya dengan aplikasi paint atau microsoft word.

 

 

Baca Juga: Kisah seorang pemuda yang menciptakan hujan dan melawan gravitasi