CHRIS – BUTA
Untuk memastikan aku tidak tersandung dan jatuh, aku mencoba untuk hanya mengambil langkah-langkah kecil ketika berjalan di rumah ini.
Suara lantai kayu yang berderit setiap kami injakan kaki kami di atasnya membuat rumah Amytiville ini terasa semakin menyeramkan.
Shiva yang bersamaku berkata akan memanduku sambil memeluk lenganku dengan erat. Namun kurasa sekarang kami sedang tersesat dan ini bukan pertama kalinya Shiva membuat kami tersesat.
Aku pun menuliskan isyarat dengan jariku di telapak tangannya, “Kau baik-baik saja?”
Shiva terdengar meringis kesal dan menjawab dengan suara geram, “Mike, aku baik-baik saja. Ayo kita tetap mencari, oke?”
Jelas sekali terdengar dia sedang ketakutan, Terdengar dari suara napasnya yg pendek seperti seorang yang sedang habis menangis. Pengangannya di lenganku terasa sangat erat menunjukan bahwa dia sedang sangat ketakutan.
Cerita Hantu
Andai saja ia mau jujur dan terbuka denganku, bukan malah tidak mau mengakuinya. Aku sudah tahu ada yang salah, Aku tahu gadis-gadis lain membully-nya karena kondisi yang dialami Shiva.
Kami sudah berusaha mencarikan pertolongan, namun hasilnya hanya akan membuat yang ia alami menjadi lebih buruk, dan hampir setiap hari aku bisa merasakan memar-memar di tangannya dan mendengar suara isakan tangisnya.
Dan kami berada di rumah menyeramkan ini pun karena gadis-gadis bren***k itu, mereka melemparkan alat bantu dengar Shiva ke rumah ini dan sudah hampir 2 jam kami tidak menemukan apa-apa
Aku berpikir mungkin ini sudah waktunya untuk kami menyerah, saat hendak mengatakan hal itu, tiba-tiba saja ada suara aneh yang terdengar olehku.
“Shiva, apa itu kau?” Tanganku naik dan berusaha merasakan wajahnya. Kurasakan ia menoleh dan menggunakan tangan yang lain untuk mengelus pipiku.
Kemudian kuturunkan kembali tanganku dan menulis isyarat di telapak tangannya.
“Kupikir aku mendengar sesuatu. Bisakah kau periksa di belakangmu?”
SHIVA – TULI
Cerita kami terdengar sangat klasik : Cowok Buta dan Cewek Tuli, tapi yah memang itulah kami.
Aku menjadi matanya dan dia menjadi telingaku, dengan begitulah kami berdua saling melindungi dan melengkapi
Aku merasa bersalah, karena kutahu Chris selalu merasa khawatir dan cemas akan keadaanku. Mungkin aku tak perlu membuatnya menemaniku seperti ini, jika saja aku bisa melindungi diriku sendiri, dan mungkin aku juga tak perlu menariknya ke tempat berhantu seperti ini hanya untuk menemaniku.
Semua ini karena wanita-wanita ja***g itu, mereka melemparkan alat bantu dengarku ke rumah berhantu yang terbengkalai dan sudah terkenal sangat angker ini, Amytiville.
Aku memang tidak percaya hantu, dan aku memegang erat lengan Chris bukan karena ketakutan berada dirumah ini. Hanya saja tanpa alat bantu dengarku aku sering merasa cemas. Dan sialnya, kemanapun aku mengarahkan senter ini, alat terkutuk itu masih belum kutemukan.
Chris menulis isyarat di tanganku, “Shiva, apa itu kau?”
Tangannya kurasakan menyentuh wajahku. Akupun menoleh dan mengarahkan senter yang ku genggam. ia menulis lagi, “Kupikir aku mendengar sesuatu, Bisakah kau periksa di belakangmu?”
Tak perlu.
Apapun yang yang ia dengar tak ada di belakangku, sebab aku melihatnya berdiri di depan kami, sedang mengelus pipinya.
Baca juga: Cerita Misteri – He is Here