Dia Disini

Di malam bersalju yang sangat dingin, Catlin Snow seorang gadis cantik berumur 15 tahun sedang menonton tv seorang diri dirumahnya. Kedua orang tuanya sedang pergi karena suatu urusan dengan relasi kerja mereka.

Meski salju turun dengan lebatnya dari sore hari, Catlin tetap merasa nyaman menonton tv di sofa yang empuk ditemani perapian yang hangat dengan segelas coklat panas.

Catlin mulai merasa tak nyaman karena waktu sudah menunjukan pukul tengah malam, dan kedua orang tuanya belum juga pulang.

Ia sangat ingin sekali menelepon kedua orang tuanya dan meminta mereka untuk segera pulang, tapi Catlin mengurungkan niatnya karena dia tidak mau dianggap tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Televisi berada di sudut ruangan di sebelah jendela yang besar, Catlin sedang menonton salah satu film horor favoritnya sambil menikmati cemilan manis yang ada di mangkuk kesayangannya, ketika tiba-tiba ia melihat suatu sosok yang bergerak di luar jendela.

Melalui kegelapan malam dan hujan salju, dia sekilas dapat melihat sesosok pria yang berjalan melalui jendela. Pria tersebut berjalan semakin dekat ke jendela dan catlin bisa melihat wajah pria itu dengan penuh kengerian.

Banyak bekas luka di wajahnya dan itu yang membuatnya tampak sangat mengerikan, mata yang liar dan gila terus menatap Catlin sambil menyeringai gila kepadanya

Catlin meraih selimut yang ia gunakan untuk menghangatkan dirinya kemudian bersembunyi di balik selimut itu dan tidak berani bergerak sedikit pun.

Setelah beberapa saat, dengan perlahan Catlin menarik turun selimutnya untuk melihat apakah pria tersebut masih berada disana.

Dan ya.. pria tersebut masih berdiri disana terus menatap Catlin ketika salju masih turun di belakang pria tersebut.

Tiba-tiba pria tersebut merogoh saku mantelnya dan kemudian mengeluarkan sebilah pisau panjang.

Dengan sangat ketakutan Catlin kembali menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya berharap pria tersebut mengira dirinya hanya sebuah selimut yang diletakkan di atas sofa.

Perlahan-lahan Catlin menggerakan tangannya untuk meraih ponsel yang berada di kantongnya, ia berhasil dan dengan perasaan takut dan panik yang luar biasa dia segera menelepon 911 dan menahan napas sambil menunggu jawaban.

saat operator bertanya “Apa keadaan daruratmu?”, Catlin langsung mendekatkan ponsel tersebut ke wajahnya dan berbisik “Ada seorang pria tak dikenal di luar rumahku, dia memegang sebuah pisau. Tolong cepatlah datang”

Setelah itu Catlin hanya diam duduk di balik selimut tanpa bersuara. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ia mendengar suara sirene polisi diluar rumahnya.

Kemudian polisi mengetuk pintu rumahnya dan dengan segera Catlin berlari membuka pintu dan membiarkan kedua polisi tersebut masuk.

Polisi tersebut mengatakan pada Catlin bahwa mereka tidak melihat siapapun diluar rumahnya.

“Dia ada disana” Catlin membatah sambil menunjuk ke arah jendela yang mengarah ke halaman depannya yang sudah tertutup salju.

“Itu tidak mungkin” ucap sang petugas perempuan. “Coba Kau lihat, salju disana tidak tersentuh sama sekali, jadi tidak mungkin ada orang disana. Jika itu memang benar dia pasti meninggalkan jejak diatas salju-salju itu”

“Tapi.. tapi tadi dia ada disana, menggenggam sebuah pisau sambil terus menatapku”, ujar Catlin “Aku jelas-jelas melihatnya sendiri dengan mata kepalaku sendiri”

“Hmm.. mungkin matamu sedang mempermainkan dirimu, kurasa kau terlalu banyak menonton film horror” kata salah satu petugas laki-laki

Kedua petugas tersebut memutuskan untuk pergi. Tapi, tiba-tiba petugas perempuan itu terhenti, dia menarik sofa yang tadi diduduki Catlin.

Petugas tersebut menurunkan kepalanya tepat diatas sofa dan kemudian sesuatu yang dia lihat membuatnya terkejut, begitu juga petugas laki-laki dan Catlin sendiri.

Di atas karpet yang berada di belakang sofa ada sebuah jejak basah, dan sebuah pisau yang telah di buang.

“Kau tidak melihat pria tersebut di luar jendela”. kata petugas perempuan. “Kau sedang melihat pantulannya. Sebenarnya dia telah berdiri dibelakangmu dari tadi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *