Kakak Tersayang

Cerita Seram

Jason, adalah kakak ku yang paling kusayangi. Aku benci sekali jika kakak ku harus pergi dari sisiku.

Orang tuaku menjelaskan padaku bahwa dia sedang sakit, dan menjelaskan padaku bahwa aku sangat beruntung menjadi anak yang normal, memiliki otak yang normal, dan selalu sadar dengan apa yang sedang aku lakukan. 

Aku selalu mengeluh kepada orang tuaku bahwa betapa bosannya aku tanpa kehadiran kak Jason yang biasanya selalu ku ajak bermain. 

Dan mereka selalu menasihati dan menjelaskan padaku bahwa rasa bosan yang kurasakan ini belum seberapa dibandingkan dengan rasa bosan yang dirasakan oleh kakak ku.

Hmm.. Mungkin benar, mengingat tempat kakak ku berada sekarang adalah di ruangan yang dingin juga sepi nan gelap di rumah sakit jiwa.

Aku selalu berusaha meminta kepada mereka agar kak Jason diberi kesempatan kedua. Ya, untuk pertama kali mungkin mereka mendengarkanku, tapi sekarang tidak lagi. 

Kak Jason sudah beberapa kali kembali ke rumah dan menghabiskan waktu dengan bermain bersamaku, namun semakin lama semakin pendek waktu untuk kami menghabiskan waktu bersama. 

Tapi entah mengapa, setiap saat dia pulang hal yang mengerikan selalu terjadi.

  • Di kotak mainanku tiba-tiba aku menemukan seekor anak kucing milik tetangga dengan mata yang sudah dicungkil. 
  • Pada lain harinya aku menemukan pisau cukur ayah ada di seberang jalan, berlumuran darah.
  • Kemudian pil-pil vitamin ibuku terganti menjadi kapur barus.
CreepyPasta Indonesia
CreepyPasta Indonesia

Dengan kejadian-kejadian seperti itu tentu saja membuat orang tuaku mulai ragu untuk untuk terus memberikan dia kesempatan kedua. 

Mereka melihat dan menyadari bahwa kelainan yang di derita kakak ku ini disertai dengan sikap yang sangat tenang, bahkan bisa menipu dokter di rumah sakit bahwa dia itu normal.

Mereka mengatakan untuk lebih baik aku merasa bosan seterusnya demi keselamatan diriku sendiri. Aku sangat tidak suka dan benci jika kakak ku Jason harus pergi.

 

Aku jadi harus berpura-pura baik hingga dia kembali lagi.

 

Baca Juga: Hands