Cerita Hantu – Ada sebuah kisah mengenai sepasang suami istri yang memiliki seorang anak laki-laki. Pernikahan keluarga ini sebenarnya sudah di ambang kehancuran, bahkan sebelum sang anak lahir.
Tahun demi tahun hanya mereka lewati dengan pertengkaran dan pertengkaran, sambil sesekali saling mengancam untuk bercerai, namun keputusan itu mereka tahan karena mereka sekarang telah memiliki seorang putra yang perlu mereka rawat.
Namun tetap saja pertengkaran antara mereka berdua tidak bisa dihindarkan dan terus berlanjut hingga menjurus ke KDRT yang semakin brutal.
Kini sang putra telah berumur 6 tahun dan disisi lain kedua orang tuanya juga semakin membenci satu sama lain.
Suatu malam setelah putra mereka tertidur, pasangan ini kembali terlibat pertengkaran yang sengit, dan ternyata sang suami yang kala itu tengah dilanda emosi tidak sengaja membunuh istrinya sendiri.
Ketika dia tersadar atas apa yang telah dilakukannya, dia memutuskan untuk membuang mayat istrinya tersebut. Dengan susah payah dia menyeret istrinya ke garasi dan meletakannya di bagasi mobil.
Dia membawa istrinya menuju hutan di temani dengan sepi dan gelapnya malam, sang suami menggendong mayat sang istri dan membawanya menuju ke sebuah rawa, kemudian dia menenggelamkan mayat tersebut kedalam rawa yang bau dan kotor itu, menunggunya sampai benar-benar tenggelam sehingga tidak meninggalkan jejak sedikitpun.
Fajar pun hampir tiba, sang suami segera bergegas untuk pulang dan membersihkan semua jejak yang dia tinggalkan atas pembunuhan istrinya semalam. Dia pun kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Namun berapa kalipun dia menggosok tubuhnya, dan sebanyak apapun dia menggunakan sabun mandinya, bau busuk dari rawa semalam tidak kunjung hilang.
Setelah mandi, dia memutuskan untuk mengistirahatkan badannya beberapa jam. Kemudian ketika dia terbangun, dia mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan jika anaknya menanyakan keberadaan ibunya.
Akhirnya dia memutuskan untuk berkata bahwa ibunya sedang ada urusan di luar kota jika memang anaknya bertanya seperti itu, Namun, saat makan siang sang anak sama sekali tidak menanyakan keberadaan sang ibu, dia hanya menatap ayahnya sesaat dan kemudian melanjutkan menghabiskan makanannya tanpa berkata apapun.
Bau yang menyengat semakin terasa oleh sang suami, bau dari rawa dimana dia membuang mayat istrinya semakin membuat dirinya muak. Dia menyemprotkan parfum ke seluruh badannya, dan juga menyemprotkan pengharum ruangan berkali-kali ke seluruh ruangan, tapi tetap saja, bau itu tidak menghilang.
Beberapa jam telah berlalu dan sang anak sedang bermain di ruang tengah, Sang suami merasa bahwa setiap kali dia pergi ke ruang tengah atau melewati sang anak, dia merasa sang anak selalu menatapnya dengan penuh curiga, hal itu membuat dia tidak nyaman dan merasa paranoid.
Bau yang menyengat dan tatapan anaknya yang curiga membuat pikirannya semakin tak karuan. dia memutuskan untuk membunuh putranya sendiri jikalau memang dia mengetahui bahwa dirinya telah membunuh sang istri.
Sang ayah berjalan menuju ruang tengah dimana sang anak sedang asyik bermain dengan mainannya.
“Aku tahu kau ingin menanyakan sesuatu, kan?” Katanya
Sang anak sempat terdiam beberapa saat, lalu menjawab “Ya..”
“Apakah ini mengenai ibumu?” tanyanya lagi.
“Iya.” jawab sang anak
“Baiklah, kurasa kau ingin tahu dimana ibumu sekarang, kan?” sang ayah bertanya lagi.
Sang anak terdiam sembari menatap sang ayah.
“Tidak” jawab sang anak..
“Aku hanya heran kenapa muka ibu sekarang sangat pucat… dan telebih lagi kenapa juga ayah harus menggendong ibu kesana kemari selama seharian ini?”
Baca Juga: Suara Panggilan