Pagi ini aku menemukan sebuah komentar lucu di salah satu kiriman facebook. komentar itu berisikan tentang seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah psikopat. Sungguh lucu sekali, aku bahkan tertawa sampai sakit perut.
“Tak ada psikopat yang mengaku bahwa dirinya adalah psikopat, ternyata banyak sekali orang-orang bodoh di negeri ini” aku bergumam kecil sembari mengklik akun dengan nama Mr Dark itu.
Postingannya pun sangat aneh banget. Pasalnya dia selalu mengunggah hal-hal yang berbau K-pop.
Tentu saja itu adalah hal yang aneh, mana mungkin seorang psikopat menyukai hal-hal berbau plastik tersebut. Aku pun tertawa semakin kencang.
“Sepertinya aku akan mempunyai mainan baru” ucapku sambil tersenyum kecil. Mr Dark, itu akan benar-benar bertemu dengan Mr Dark yang sesungguhnya.
Aku pun segera mengirimi permintaan pertemanan padanya. Cukup mengejutkan, ternyata permintaan pertemananku ini langsung diterima olehnya. Bahkan si Mr Dark itu berani sekali mengirimi aku pesan.
“Terima kasih karena ingin berteman denganku manis” pesannya, aku pun tertawa kecil saat membaca pesan itu.
“Tak masalah kok. Mungkin aku ini terlihat seperti wanita murahan, tetapi bolehkah aku bertemu denganmu?” balasku.
Tak butuh waktu lama, ternyata Mr Dark ini langsung membalas pesanku dengan sangat cepat.
“Boleh banget manis! Mana mungkin aku menolak bertemu dengan wanita secantik dirimu ini” balasnya penuh semangat.
Aku tersenyum menang, memang sih aku ini sangat jago dalam hal memikat hati orang, tetapi Mr Dark adalah orang pertama yang berhasil kupikat dengan waktu yang terbilang sangat singkat.
Satu jam kemudian aku sudah sampai di depan sebuah rumah dengan cat berwana merah bata, halamannya pun terbilang cukup luas dan sangat bersih. Bahkan banyak sekali tanaman dan bunga yang mengelilingi rumah itu. Seperti yang ku duga sebelumnya, ternyata Mr Dark tidak lah benar-benar Dark.
Aku memutuskan untuk memencet bel, tak lama pintunya terbuka, seseorang pria berwajah tampan yang ku duga Mr Dark ini menyambutku. Dia tersenyum manis menatapku. Andaikan saja dia tak terlalu bodoh untuk mengaku-ngaku bahwa dirinya itu psikopat, mungkin aku si psikopat pro ini telah jatuh hati kepadanya.
Dia mempersilakan aku masuk dan menyuruh ku untuk duduk. Aku pun dengan segera duduk di sofa yang cukup nyaman itu, Mr Dark menawariku minuman, aku mengangguk menyetujuinya.
Ketika Mr Dark berjalan ke arah dapur, aku langsung mulai mempersiapkan senjata andalanku yang tersimpan di tas berwarna merah muda ini. Namun dengan cepat aku taruh kembali senjataku saat Mr Dark menghampiriku seraya membawa dua gelas minuman, aku berpikir tak ingin mengotori ruang tamunya ini dengan darah, mungkin alangkah lebih enaknya aku beraksi di dalam kamar saja.
Aku mencuri senyum-senyum nakal padanya. Dia tampak kebingungan melihat sikap nakal ku tadi. Lalu dia memberikanku segelas minuman dengan warna keunguan. Aku langsung meminumnya. Kami berdua mengobrol dengan santai, hingga beberapa saat kemudian.
Tiba-tiba kepalaku terasa sangat berat dan mulai kehilangan kesadaran. Lalu aku menatap tajam ke arah Mr Dark, dia tampak tersenyum, senyum yang sama seperti saat aku tersenyum kepada korban-korban aku.
Dia mulai mengeluarkan pisau dapur yang sangat mengkilap dari balik punggungnya, dia perlahan mendekat, menyasat tipis leherku dengan sedikit goresan. Dikit demi sedikit kesadaran aku mulai hilang. Di tengah itu aku sayup-sayup mendengar bisikan.
“Bukannya aku sudah bilang, kalau aku ini psikopat loh!”