– Cerita Seram –
“911, apa keadaan darurat anda?”
“Ya, hallo, hemm… ini memang terdengar agak aneh tapi ada seseorang yang sedang berputar-putar di halaman depan rumahku.”
“Emm.. bisakah anda mengulangnya pak?”
“Ada orang di halaman rumahku. dia sepertinya tersesat, tampak mabuk atau tampak sakit.. entahlah. Aku baru saja bangun tidur untuk mengambil segelas air, lalu aku mendengar suara langkah kaki di atas salju halamanku jadi aku mengintip keluar. Dan aku melihat orang itu sekarang, ia berada kurang lebih sepuluh meter jauhnya dari depan rumahku. Ini membuatku resah.”
“Baiklah, Di mana alamat rumah anda pak?”
“1631 Queen Lane, Pinella Pass.”
“Baik, Segera saya kirimkan mobil petugas ke sana, namun mungkin agak lama karena jauh. Apakah anda sedang di rumah sendirian?”
“Ya, aku sendiri.”
“Kalau begitu tetaplah bicara dengan saya di telepon. Sudahkah anda pastikan bahwa semua pintu dan jendela terkunci?”
“Aku yakin pintu depan sudah terkunci tapi aku akan memeriksa lagi pintu belakang, sebentar…
Omong-omong, aku sungguh bersyukur atas bantuannya, aku tahu ini aneh tapi aku sungguh berharap agar- …..”
“… Hallo Pak? Anda masih di sana?”
“Di… dia… o.. orang itu masih ada di halaman depanku. Tapi dia… astaga… dia terbalik…”
“Pak? Beritahu saya, apa yang terjadi?”
“Orang itu memelototiku… tapi dia… dia berdiri dengan tangannya sekarang. Dia berdiri kaku, menatap lekat kearahku. Ia berdiri di atas tangan dan dia tersenyum padaku, dan dia tak bergerak sama sekali.”
“Di… dia berdiri di atas tangan pak?”
“A… aku tak tahu bagaimana bisa di.. dia… ya pokoknya dia menghadap kerahku sambil berdiri di atas kedua tangannya, tersenyum lebar dan tidak bergerak seperti patung. Ya ampun… tolong kirim bantuan kesini SEKARANG!!!”
“Pak tenanglah. Saya sudah memberitahu petugas dan mereka sedang dalam perjalanan ke rumah anda sekarang.”
“Gigi-giginya besar sekali… astaga, kumohon cepat tolong aku…”
“Pak, tetaplah mengawasinya namun pastikan juga pintu belakang anda terkunci. Semua jalan masuk harus dikunci agar anda aman. Sekarang bisakah anda tetap berbicara pada saya sambil memeriksa pintu belakang anda pak?”
“Ba.. baiklah… aku berjalan mundur sekarang sambil terus mengawasinya .. Aku menyentuh kenob pintu belakangku .. ini terkunci. Tapi aku harus memeriksa engselnya jadi aku harus menoleh sebentar saja darinya.”
“Baik pak. Bantuan akan segera tiba. Jangan sampai teleponnya terputus, semuanya akan baik-baik saja .. Pak ? ….. pak? .. hallo?.. Anda masih di sana?”
“Orang itu… wajahnya. Menempel di jendela.”
“Pak, bicaralah lebih jelas. Apa yang terjadi?”
“Aku tadi hanya menoleh sebentar dan sekarang .. wajahnya .. menempel di kaca jendela depanku. Gigi-giginya sangat besar.. Dia tersenyum, matanya putih semua … Ya Tuhan tolong aku, kenapa dia terus menatapku…”
“Pak, Sekarang saya ingin anda cepat masuk ke ruangan terdekat dan mengunci pintunya dari dalam. Apakah anda memiliki ruang bawah tanah atau kamar yang aman?”
“Di.. dia terus melotot… dia hendak menyakitiku…”
“Pak. sekarang dengarkan saya. Masuklah ke ruangan yang aman dan tunggu sampai petugas datang. Apakah anda paham?”
“A.. aku… ya… ya, aku akan bersembunyi di suatu tempat.”
“Anda benar-benar yakin bahwa anda sendirian di dalam rumah kan pak?”
“Ya, aku sendirian … tunggu … orang itu bergerak. Dia menggelengkan kepala. Se… Seolah berkata tidak. Dia bisa mendengar pembicaraan kita. Di… dia memberitahu bahwa aku tidak sendirian ………”
“Pak?… Hallo pak? … Anda masih di sana? Saya mendengar suara gaduh, halo apa semuanya baik-baik saja??? … Jawab saya pak!?”
Baca Juga: Kursi Roda