Penjaga Kuburan

Cerita Hantu

Bertahun-tahun yang lalu, ada kejadian mengerikan yang mulai terekspos ke pihak publik, yaitu mengenai kasus orang-orang yg terkubur hidup-hidup.

Berita tersebut mengakibatkan banyak orang yang ketakutan jika hal tersebut terjadi kepada mereka, mereka takut tidak sengaja terkubur hidup-hidup. Akhirnya, pemerintah setempat membuat sebuah wancana bahwa semua peti mati dibuat dengan lubang di atasnya.

Lalu, peti mati tersebut dihubungkan dengan pipa tembaga sepanjang enam kaki. Sebuah lonceng akan digantung di atas nisan dan diikat dengan pipa tembaga tadi. Lonceng itu terhubung pada peti mati di bawah tanah.

Jika seseorang secara tidak sengaja terkubur hidup-hidup maka ia bisa bernapas melalui pipa tembaga tersebut. Lalu, ia bisa membunyikan lonceng untuk memberitahukan penjaga kubur bahwa ia masih hidup.

Beberapa bulan berlalu, dan ternyata di sebuah kota kecil di Amerika Serikat, seorang penjaga kubur mendengar suara lonceng pada malam hari. Namun ia sudah terbiasa mendengar lonceng yang berbunyi dari halaman pemakamannya itu. Karena kadangkala, itu hanya perbuatan anak-anak yang mencoba mengerjainya, dan terkadang itu hanya angin saja.

Namun kali ini berbeda, suara lonceng ini bukan karena kejahilan anak-anak maupun hembusan angin. Sang penjaga kubur tersebut terkejut karena mengetahui bahwa suara lonceng itu akibat dari tarikan yang berasal jauh dari dalam tanah.

Si penggali kubur memasang telinganya ke atas pipa tembaga untuk mendengarkan. Ia mendengar suara samar-samar dari bawah, suara rintihan meminta tolong untuk segera dikeluarkan.

Penjaga kubur tersebut melihat nama yang tertulis di atas nisan.

Ia bertanya, “Apakah kau Susan Connor?”

“Ya!” teriak suara dari bawah makam.

“Apakah benar kau lahir pada tanggal 17 September 1807?” tanya si penjaga kubur.

“Ya!” kata suara dari bawah kubur lagi.

“Batu nisan ini menyatakan bahwa kau mati pada tanggal 20 Februari 1858.”

“Tidak, aku belum mati,” jawabnya sambil menangis. “Aku masih hidup. Mereka membuat kesalahan! Gali kuburan ini, keluarkan aku, kumohon padamu.”

Penjaga kubur tersebut langsung melepas lonceng dari pipa tembaga agar tidak lagi berbunyi. Ia lalu menutup ujung pipa tembaga dengan tanah.

“Maaf, Nyonya” katanya. “Sekarang tahun 1959. Jadi siapa pun kau yang ada di bawah sana, kau seharusnya benar-benar sudah mati!”

 

Baca Juga: Kakak Tersayang