– Cerita Seram –
Aku seorang anak tunggal, dan sebenarnya hal tersebut cukup menyenangkan. Semua keinginanku selalu dipenuhi, aku dimanja, aku disayang sepenuhnya.
Namun melihat teman-temanku yang memiliki seorang adik membuatku berpikir, mungkin aku juga menginginkan seorang adik kecil agar dapat menemaniku ketika orang tuaku pergi bekerja.
Suatu hari saat kedua orang tuaku pulang, mereka membawa susan. Seorang gadis yang sangat lucu, aku benar-benar gembira dan aku tidak sabar lagi untuk bermain dengannya.
Hari-hari pertama ia habiskan untuk tidur dikamar orang tuaku. Ia selalu menangis dan terkadang membuat kami tidak dapat tidur semalaman.
Akhirnya ayahku membuatkan kamar untuknya di basement. Sebuah tempat tidur dengan jeruji-jeruji kecil, agar ia tidak jatuh atau merangkak keluar dari tempat tidur. Terkadang aku turun ke basement untuk melihat keadaannya. Ia berbaring di sana dengan matanya yang lebar, menatap langit-langit, manis sekali, Pikirku.
Orang tuaku selalu mengingatkan untuk tidak memberikan benda yang tajam kepadanya, mereka takut Susan akan melukai dirinya sendiri. Aku memberikannya beberapa mainanku melalui sela-sela jeruji, tentunya mainan yang aman untuk dia mainkan.
Namun ia selalu saja marah dan membantingnya keluar sambil mulai menangis. Hmm.. kurasa Susan tak begitu menginginkan mainan.
Saat masuk sekolah, aku merasa berat harus meninggalkan Susan di rumah. Namun, ibu berkata bahwa Susan belum siap untuk sekolah. Maka dari itu sepulang sekolah, aku selalu menceritakan kepadanya hal-hal yang aku pelajari di sekolah. Aku menggambar bersamanya dan bermain dengannya.
Dan sekarang aku teringat akan hal itu, Hal yang tidak pernah aku lupakan, yaitu hari dimana aku pulang dari sekolah dan Susan tak ada dimanapun. Ranjangnya kosong dan semua pakaiannya lenyap. Ibu hanya duduk di dapur sambiil menghisap rokok. Ia terlihat sangat sedih. Waktu aku menanyakan dimana Susan.
ibu mulai menangis.
“Dia tak ada lagi.” Tangisnya.
Aku tak mengerti, “Kita harus menemukannya!” jeritku.
Ibu hanya menggeleng, “Susan sudah meninggal. Ia ada di surga sekarang.”
Ayah membongkar ranjang yang ia buatkan untuk Susan. Ia juga membuang semua gambarku yang kubuat bersama Susan. Orang tuaku tak pernah lagi menyebutkan namanya dan mereka juga menyuruhku melupakannya. Seakan-akan Susan tak pernah ada.
Aku bingung dengan kelakuan mereka, namun kupikir semua itu karena mereka sangat sedih dengan kepergian Susan, sama sepertiku.
Hingga suatu hari, ibu membawaku berbelanja. Saat mengantri di kasir, aku melihat sebuah poster di dinding.
Di sana terdapat wajah Susan. Aku takkan pernah melupakan wajahnya yang lucu dan manis.
Di bawah fotonya, terdapat tulisan. Akupun membacanya.
“Hilang. Susan Hemsworth. Umur 16 tahun. Diculik dari rumahnya pada 2011. Jika anda mengetahui keberadaannya, harap laporkan segera pada polisi.”
Baca Juga: Mimpi Buruk