SUSUK MAYAD SARWINAH

CreepyFiles Sudah lima tahun nenek Sarwinah hanya terbaring lemah di ranjang tuanya. Tak ada yang tahu pasti, apa yang menyebabkan perempuan renta itu terpuruk dalam keadaan menyedihkan di ujung hidupnya.

Kondisi jenazahnya yang masih terasa aneh membuat para pendoa bergidik ngeri. Namun Aira mencoba menenangkan, meyakinkan bahwa semua itu wajar, mengingat neneknya baru saja meninggal. Tapi ketika Aira membenarkan posisi tangan jenazah yang terkulai, tangan itu kembali jatuh dengan sendirinya. Perlahan. Tanpa sebab.

Ketegangan pun mencengkeram ruangan. Tak seorang pun berani menatap jenazah yang terbujur di atas pembaringan. Mereka melanjutkan doa, mencoba mengabaikan keganjilan. Namun mendadak—suara gong menggelegar keras dari ruangan sebelah. Dentuman yang mengguncang hati dan tubuh.

Dalam sekejap, tubuh jenazah nenek Sarwinah terangkat, melayang di udara… sambil tertawa. Tawa yang dingin, menusuk hingga ke tulang. Semua orang hanya bisa membeku saat jasad itu melesat keluar rumah, menghilang ke dalam malam. Tak pernah ditemukan lagi, seolah lenyap ditelan kegelapan.

Sejak malam itu, rumah tua tersebut semakin dicap angker oleh warga. Siapa pun yang melewati tempat itu di malam hari, sering mendengar suara tawa nenek Sarwinah—parau, serak, menggema dari balik kegelapan. Keluarganya memutuskan untuk menjual rumah tersebut, tapi siapa yang mau membeli tempat yang diliputi kengerian begitu pekat?

BACA JUGA CERITA HOROR LAINNYA : Warung yang Tak Berpenghuni

Anak-cucu nenek Sarwinah mulai mencari jawaban. Kenapa wanita tua itu begitu sulit mati? Dan mengapa setelah mati… dia hidup kembali, hanya untuk menghilang tanpa jejak?

Dulu, Sarwinah adalah penari ronggeng. Tapi wajahnya berubah drastis sejak menekuni dunia tari, seolah bukan dirinya lagi. Bukan sulap, bukan operasi plastik. Rahasia itu berasal dari masa lalunya yang kelam. Ibunya—seorang penari ronggeng berparas sangat cantik, sementara Sarwinah sendiri lahir dengan wajah yang jauh berbeda. Sejak kecil, ia hidup dalam bayang-bayang ibunya, dihina, dibandingkan, dicemooh.

Keinginan untuk menjadi seperti ibunya semakin membara setelah sang ibu meninggal. Namun dunia menertawakan impiannya. Hingga suatu hari, Sarwinah bertemu dengan Ki Warsito—seorang dukun yang memperkenalkannya pada susuk terlarang: susuk mayad.

Bukan susuk biasa. Susuk ini hanya bisa bekerja jika pemakainya memakan tubuh mayat secara utuh—potongan demi potongan. Sarwinah menerimanya. Minggu pertama, ia memakan tangan. Minggu berikutnya, paha. Sampai seluruh tubuh mayat itu berpindah ke dalam perutnya.

Setelah ritual itu rampung, Sarwinah berubah. Menjadi cantik luar biasa. Tak seorang pun mengenalinya. Ia pun mengganti namanya—menjadi “Nyi Kasinah”. Popularitasnya melonjak. Ia menikah, punya tiga anak—termasuk ayah Aira.

Namun keindahan itu berbayar mahal. Daging busuk yang ia telan telah menyatu dalam tubuhnya. Membuatnya tak bisa mati seperti manusia biasa. Tak seorang pun tahu bagaimana mengeluarkannya. Tak seorang pun tahu… bagaimana menghentikan terornya.


Tinggalkan Balasan