The Fifth

Teka-Teki Seram – Alkisah, suatu hari ditengah gunung yang bersalju, ada 5 orang pendaki yang sedang berjuang keras melawan ganasnya badai salju di gunung itu.

Namun sayangnya satu di antara mereka ada yang tidak sanggup melanjutkan perjalanannya, cuaca yang sangat ekstrim membuatnya meninggal dunia.

Karena faktor kondisi yang tidak memungkinkan ini jugalah yang membuat mereka terpaksa harus meninggalkan tubuh temannya yang sudah meninggal itu di tengah perjalanan.

Mereka terus berjuang melanjutkan perjalanan sambil melawan badai yang semakin ganas, dan hari pun sudah semakin gelap, sehingga membuat mereka semakin sulit untuk melihat arah jalan.

Namun beruntungnya tidak beberapa lama mereka berjalan, mereka menemukan sebuah pondok kayu. Mereka pun sangat bersyukur dan segera masuk untuk beristirahat serta berlindung di dalam pondok kayu tersebut.

Meski Pondok tersebut terlihat sudah sangat tua, namun sepertinya pondok tersebut masih cukup kokoh dan kuat.

Hanya saja sangat disayangkan didalam pondok tersebut sama sekali tidak ada penerangan, sehingga mereka pun terpaksa menghabiskan malam dengan kondisi gelap gulita, namun mereka tetap bersyukur tidak berada diluar dengan badai yang terdengar semakin mengamuk.

Didalam keheningan dan suasana dingin yang membuat mereka semakin mengantuk, salah satu dari mereka mulai berbicara “Hey, kita tidak bisa diam saja seperti ini, kita tidak boleh sampai tertidur”

“Ya, Kau benar, kita bisa mati jika sampai tertidur di kondisi seperti ini”

“Benar sekali, Hmm.. bagaimana jika kita memainkan sebuah permainan untuk menjaga agar kita tetap terbangun sampai pagi tiba”

“Kurasa itu ide yang bagus, Permainan apa?”

“Begini, pondok ini kan berbentuk segiempat, bagaimana jika masing-masing dari kita berempat berdiri di tiap sudut ruangan. Dan kemudian, salah satu dari kita berjalan ke sudut ruangan lainnya dan menepuk pundak temannya, kemudian yang ditepuk pundaknya giliran berjalan ke sudut ruangan lainnya untuk menepuk pundak temannya yang ada disana, dan begitu seterusnya sampai pagi tiba”

“Sepertinya Menarik, tapi kita harus berjalan perlahan karena disini sangat gelap, aku bahkan tidak bisa melihat apa-apa disini”

“Ya itu benar. Selain itu, permainan ini dapat membuat kita terjaga, serta dapat sedikit menghangatkan badan kita,

Mereka semua setuju, dan permainan pun dimulai. Masing-masing dari mereka mulai berdiri di tiap sudut ruangan, 

Teka-Teki Seram


Sih “A” mulai berjalan kesudut ruangan sih “B” dan menepuk pundaknya, kemudian sih “B” mulai berjalan ke sudut ruangan sih “C” dan menepuk pundaknya, kini giliran sih “C” yang berjalan ke sudut ruangan sih “D” untuk menepuk pundaknya. sih “D” pun kemudian berjalan ke sudut sih “A” kemudian menepuk pundaknya, dan begitu seterusnya.

Mereka melakukan permainan tersebut hingga fajar tiba.

Ketika matahari mulai menampakan dirinya, merekapun mulai merasa lega. Badai sudah reda dan hawa hangat bisa mereka rasakan. 

Cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela kayu di pondok itu mulai menerangi seisi ruangan, Mereka mulai membereskan perlengkapan mereka untuk segera melajutkan perjalanan.

Namun ketika mereka hendak pergi dari pondok itu, salah satu dari mereka terlihat terkejut dan wajahnya sangat pucat.

“Hey, ada apa denganmu?”

“Per… Permainan semalam seharusnya tidak pernah kita mainkan !!!”

 

Apa kau tahu kenapa?

 

Jawaban

Permainan dimulai ketika sih “A” berlari kesudut ruangan sih “B” dan menepuk pundaknya, kemudian sih “B” mulai berlari ke sudut ruangan sih “C” dan menepuk pundaknya, kini giliran sih “C” yang berlari ke sudut ruangan sih “D” untuk menepuk pundaknya, sampai disini tidak ada yang aneh.

Namun kemudian sih “D” kembali berlari ke sudut sih “A” dan menepuk pundaknya… permasalahannya adalah sih “A” sekarang berada disudut “B”, itu berarti seharusnya posisi di sudut “A” itu kosong. Namun nyatanya sih “D” dapat menepuk pundak “Seseorang” disana dan permainan terus berlanjut hingga pagi hari.

Lalu sih “D” menepuk pundak siapa? 

 

Baca juga: Malam Natal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *